Jumat, 23 September 2011

tulisan

NAMA:Novfrianto
KELAS :7

TUGAS IPS TERPADU

Gambar Fosil
Peninggalan
     Manusia Purba



Kapak Genggam
Disebut juga dengan kapak perimbas. Alat ini berupa batu yang dibentuk menjadi semacam kapak. Teknik pembuatannya masih kasar, bagian tajam hanya pada satu sisi. Alat tersebut belum bertangkai, dan digunakan dengan cara digenggam. Tempat ditemukannya antara lain di Lahat Sumsel, Kalianda Lampung, Awangbangkal Kalsel, Cabbenge Sulsel dan trunyan Bali.




KAPAK LONJONG
Merupakan alat berbentuk lonjong. Seluruh permukaan alat tersebut telah digosok halus. Sisi pangkal agak runcing dan diikat pada tangkai. Sisi depan  lebih melebar dan diasah sampai tajam. Alat ini digunakan untuk memotong kayu dan berburu. Ditemukan di Sulawesi, Flores, Tanimbar, maluku dan papua.



HOMO WAJAKENSIS
Ciri-ciri Homo Wajakensis:
a. Muka datar dan lebar,
b. Hidung lebar dan bagian mulutnya menonjol,
c. Dahinya agak miring dan di atas mata terdapat busur kening yang nyata,
d. Tenggorokannya sedang, agak lonjong, dan agak bersegi di tengah-tengah atap tengkoraknya dari muka ke belakang, dan
e. Mukanya lebih Mongoloid karena sangat datar dan pipinya menonjol ke samping.


MOKO

 
Moko merupakan hasil budaya pada zaman perunggu dah berbentuk menyerupai nekara namun bentuk lebih kecil. Salah satu moko adalah yang ditemukan di daerah Alor, Nusa Tenggara Timur



               
              Pithe Canthro Pus Erectus
Dia adalah yang pertama kali tertarik meneliti manusia purba di Indonesia setelah mendapat kiriman sebuah tengkorak dari B.D Von Reitschoten yang menemukan tengkorak di Wajak, Tulung Agung.
• Fosil itu dinamai Homo Wajakensis, termasuk dalam jenis Homo Sapien (manusia yang sudah berpikir maju)  Fosil lain yang ditemukan adalah :
Pithecanthropus Erectus (phitecos = kera, Antropus Manusia,  Erectus berjalan tegak) ditemukan di daerah Trinil, pinggir Bengawan Solo, dekat Ngawi, tahun 1891. Penemuan ini sangat menggemparkan dunia ilmu pengetahuan.

• Pithecanthropus Majokertensis, ditemukan di daerah Mojokerto
• Pithecanthropus Soloensis, ditemukan di daerah Solo






                                          
NEKARA     
                    




Nekara adalah sejenis genderang perunggu tertutup bagian sisi atasnya, berpinggang bulan yang jatuh dari langit. Nekara dianggap suci dan dipuja karena merupakan bagian bulan yang jatuh dari langit. Nekara yang ditemukan di Indonesia tidak semua berasal dari daratan Asia, tetapi ada pula yang berasal dari Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan penemuan cetakan nekara yang terbuat dari batu di desa Manuaba, Bali. Dan cetakan tersebut kini disimpan didalam pure desa tersebut.


   
PITHECANTHROPUS PALAEOJAVANICUS



Pithecantropus Erectus Artinya: manusia kera yang berjalan tegak. Ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil pada tahun 1891. Fosil yang ditemukan berupa tulang rahang bagian atas tengkorak, geraham dan tulang kaki. Fosil ini ditemukan pada masa kala Pleistosen tengah.
1.    
§  Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm
§  Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc
§  Bentuk tubuh & anggota badan tegap, tetapi tidak setegap megantropus
§  Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat
§  Bentuk graham besar dengan rahang yang sangat kuat
§  Bentuk tonjolan kening tebal melintang di dahi dari sisi ke sisi
§  Bentuk hidung tebal
§  Bagian belakang kepala tampak menonjol menyerupai wanita berkonde
§  Muka menonjol ke depan, dahi miring ke belakang

Suriadi atm tq


Ini Hartono wa buat blog punya, suriadi atm tq dia pasti marah karena wa curik 1 rapier punya wkwkwk
Ea, yuk b.net